Melakukan antisipasi dengan cara positif dan tetap hidup normal, bukan menjadi orang yang hidup dalam belenggu ketakutan melainkan menjadi orang yang siap untuk menjalani hidup.
Sejak tahun 2020, sudah beberapa kali banjir melanda Jakarta. Ada orang yang mengaku rumahnya sudah kemasukan air 3 kali sejak awal tahun, tetapi ada yang baru pertama kali dalam sejarah rumah mereka kebanjiran. Kerugian dan kesusahan hidup secara umum akan lebih besar terjadi pada yang pertama kali mengalami banjir. Ada kemungkinan dokumen penting rusak, barang elektronik rusak dan sebagainya. Secara mental mereka juga lebih tidak siap. Rasa kesal, marah, sedih, capek dan semua akan campur aduk. Untuk yang sudah sering alami banjir pun bisa tidak siap ketika sedang tidak berada di rumah, seperti kasus banjir di awal Januari 2020. Ketika lagi berlibur diluar kota, rumah kosong dan tiba-tiba datang banjir melanda.
Kejadian ini mengingatkan kita untuk belajar dari semesta alam, termasuk dari binatang tentang bagaimana hidup yang lebih baik. Dari semut kita bisa belajar tentang bagaimana strategi mereka mengumpulkan makanan ketika kondisi memungkinkan untuk antisipasi musim yang tidak mendukung. Juga belajar dari pelanduk, binatang yang lemah dan membuat sarang di bukit batu untuk menghindar dari hewan lain yang berpotensi untuk memangsa mereka. Antisipasi menurut kamus artinya perhitungan tentang hal-hal yang akan (belum)terjadi dan penyesuaian mental terhadap peristiwa yang akan terjadi.
Kita hidup dalam situasi yang senantiasa berubah dan banyak faktor eksternal diluar diri kita. Maka setiap orang perlu melakukan antisipasi sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing. Melakukan antisipasi dengan cara positif dan tetap hidup normal, bukan menjadi orang yang hidup dalam belenggu ketakutan. Hati-hati dengan dua sisi yang ekstrim dan sama-sama tidak baik. Satu sisi orang yang tidak peduli, hidup mengalir begitu saja, tanpa rencana dan tanpa antisipasi. Satu sisi lagi adalah orang yang semua terlalu dipikirkan, akhirnya hidupnya kaku, takut melakukan ini dan itu, selalu curiga dan tidak percaya sama orang lain. Tidak mudah mencari titik seimbang dalam hal ini, bagaimana kita menjalani hidup dengan normal, baik dan menikmati tetapi di satu sisi tetapi melakukan antisipasi yang diperlukan sesuai situasi masing-masing. Bisa terkait keuangan, pekerjaan, hubungan, kesehatan dan sebagainya.
Salam Semangat
Ulbrits Siahaan
Bagikan:
Harap Login terlebih dahulu untuk memberikan komentar