Dalam piala dunia sepakbola, pemenang juara 1 akan yang dicatat dan dikenang. Juara 2, 3 dan seterusnya akan mudah dilupakan. Walau permainan bagus, menguasai bola, banyak peluang, tetapi yang menang adalah yang mencetak gol lebih banyak. Di dunia sehari-hari, ketika ada tender, maka hanya ada 1 pemenang. Termasuk dalam berjualan atau berebut 1 posisi lowongan kerja.
Cinta bisa berubah menjadi benci. Seorang yang awalnya kontribusi, loyal dan dedikasi akhirnya berubah menjadi pasif bahkan bisa menjadi musuh. Hal seperti ini bisa terjadi di dunia kerja, di organisasi bahkan di keluarga.
Banyak orang berpikir, memahami finance itu hanya penting bagi orang yang pekerjaan di bidang finance. Bagi orang yang bekerja di bidang sales marketing, produksi, HR, dll seolah tidak penting. Banyak juga pengusaha yang tidak mau belajar tentang finance. Mereka hanya tergantung kata orang lain saja.
Banyak orang, termasuk anak muda yang memiliki mimpi besar dan semangat yang membara untuk mencapai sesuatu. Cita-cita di sekolah (kuliah), pekerjaan, bisnis, dll. Tapi hanya sedikit yang mampu bertahan dalam proses panjang untuk mewujudkannya. Banyak yang terseret arus distraksi, kelelahan emosional, atau sekadar bosan di tengah jalan. Konsistensi menjadi barang langka. Padahal di sanalah kunci keberhasilan sejati berada.