Setiap orang pasti berkeinginan menjadi orang yang sukses. Berbagai upaya rela dilakukan untuk melatih keterampilan dan bakat untuk dapat mencapai kesuksesan tersebut. Namun, hal apa yang paling menentukan tingkat kesuksesan seseorang di kemudian hari, apakah bakat atau karakter? Yuk, cari tahu fakta selengkapnya!
Kesuksesan seseorang tidak akan datang begitu saja, juga tidak dapat diraih dengan cara yang instan. Butuh proses yang panjang dan rumit yang tidak dapat hanya sekedar mengandalkan bakat / skill untuk mencapai kesuksesan tersebut.
Dan salah satu Fondasi yang harus harus dipastikan kuat adalah Karakter. Karakter seseorang merupakan ciri khas yang tidak dimiliki orang lain. Karakter tersebut biasanya sangat unik dan berkarakter baik dan kuat.
Berpikir kiritis berbeda dengan berpikir biasa atau berpikir rutin. Berpikir kritis merupakan proses berpikir intelektual di mana pemikir dengan sengaja menilai kualitas pemikirannya, pemikir menggunakan pemikiran yang reflektif, independen, jernih dan rasional.
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) bukan lagi sekadar cerita fiksi ilmiah. Hari ini, AI hadir di genggaman kita: dari fitur kamera ponsel yang pintar mengenali wajah, aplikasi yang bisa menerjemahkan bahasa dalam hitungan detik, sampai robot chat yang bisa menjadi partner belajar, kerja, bahkan usaha. Pertanyaannya: bagaimana anak muda bisa benar-benar memanfaatkan AI, bukan sekadar jadi penonton atau malah jadi korban AI?
Banyak anak muda di masa kini yang merasa galau dalam menentukan arah hidu. Terjebak antara mengejar passion, mencari kestabilan finansial, dan memenuhi ekspektasi sosial. Tidak sedikit yang cepat bosan, sering berganti pekerjaan, atau merasa hampa meskipun berhasil meraih prestasi.
Dunia kerja, bisnis, dan kehidupan hari ini penuh dengan ketidakpastian, mulai dari gejolak ekonomi, perkembangan teknologi & AI yang begitu cepat, termasuk dampak dari sosial, politik, dll. Banyak orang (termasuk anak muda) takut dan tidak siap menghadapi situasi seperti ini.
Di era digital ini, HP bukan lagi sekadar alat komunikasi, tetapi bisa menjadi alat menghasilkan foto menarik untuk berbagai keperluan. Ada yang foto produk untuk dijual. Untuk menawarkan jasa atau servis. Bisa juga untuk alat bantu mengajar atau edukasi. Termasuk untuk membangun personal branding, dan mempercantik konten media sosial.