- Mastering AI in The Workplace : Skills, Tools, and Prompt Engineering For Success
Di era digital saat ini, Artificial Intelligence (AI) telah menjadi bagian penting dari berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia kerja. Perkembangan teknologi, termasuk AI telah mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan membuat keputusan.
Namun, masih banyak anak muda di Indonesia yang masih belum memahami sepenuhnya bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas, kesuksesan dalam karir, bisnis atau usaha
Bagaimana bisa memanfaatkan jika tidak paham, gagal paham atau salah paham? Sangat penting bagi anak muda di Indonesia untuk memahami AI dan bagaimana menerapkannya dalam konteks kerja, sehingga meningkatkan kemampuan mereka untuk bersaing di dunia kerja atau usaha.
Hal ini juga penting dan relevan bagi perusahaan, agar karyawan mereka bisa memanfaatkan AI untuk mencapai tujuan atau target sesuai pekerjaan masing-masing.
Untuk itu, Yayasan Auxano Indonesia Muda, akan menyelenggarakan training gratis dengan topik "Mastering AI in The Workplace: Skills, Tools, and Prompt Engineering For Success" pada hari Sabtu 8 Februari 2025, Pkl 09.30 – 12.00 WIB.
Sharing akan berikan oleh Bapak Edwin Simjaya, Head of Artificial Intelligence (AI) & Software Center PT Kalbe Farma Tbk. Beliau memiliki pengalaman yang panjang di dunia IT dari web developer, software QA, Front End & UI UX, Data Scientis dan AI.
Topik yang akan dibawakan antara lain 1. Pengenalan AI dan dampaknya 2. Keterampilan Dasar Untuk AI 3. Prompt Engineering 4. Studi Kasus 5. Tanya jawab
Berpikir kiritis berbeda dengan berpikir biasa atau berpikir rutin. Berpikir kritis merupakan proses berpikir intelektual di mana pemikir dengan sengaja menilai kualitas pemikirannya, pemikir menggunakan pemikiran yang reflektif, independen, jernih dan rasional.
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) bukan lagi sekadar cerita fiksi ilmiah. Hari ini, AI hadir di genggaman kita: dari fitur kamera ponsel yang pintar mengenali wajah, aplikasi yang bisa menerjemahkan bahasa dalam hitungan detik, sampai robot chat yang bisa menjadi partner belajar, kerja, bahkan usaha. Pertanyaannya: bagaimana anak muda bisa benar-benar memanfaatkan AI, bukan sekadar jadi penonton atau malah jadi korban AI?
Banyak anak muda di masa kini yang merasa galau dalam menentukan arah hidu. Terjebak antara mengejar passion, mencari kestabilan finansial, dan memenuhi ekspektasi sosial. Tidak sedikit yang cepat bosan, sering berganti pekerjaan, atau merasa hampa meskipun berhasil meraih prestasi.
Dunia kerja, bisnis, dan kehidupan hari ini penuh dengan ketidakpastian, mulai dari gejolak ekonomi, perkembangan teknologi & AI yang begitu cepat, termasuk dampak dari sosial, politik, dll. Banyak orang (termasuk anak muda) takut dan tidak siap menghadapi situasi seperti ini.
Di era digital ini, HP bukan lagi sekadar alat komunikasi, tetapi bisa menjadi alat menghasilkan foto menarik untuk berbagai keperluan. Ada yang foto produk untuk dijual. Untuk menawarkan jasa atau servis. Bisa juga untuk alat bantu mengajar atau edukasi. Termasuk untuk membangun personal branding, dan mempercantik konten media sosial.