Ada sebuah team, jumlah mereka kecil. Tetapi bisa menyelesaikan banyak hal dengan hasil yang bagus. Di sisi lain, ada organisasi yang orangnya banyak. Tetapi tidak jelas hasilnya. Jangankan orang lain, mereka sendiri tidak puas dengan pencapaiannya.
Situasi seperti itu bisa terjadi di bisnis. Maka ada perusahaan dengan jumlah orang sedikit, namun menghasilkan revenue dan profit lebih bagus daripada yang besar. Namun bisa juga terjadi di berbagai jenis organisasi termasuk bersifat non profit.
Banyak orang ingin berubah hidup menjadi lebih baik. Pengangguran ingin segera dapat pekerjaan yang sesuai. Karyawan ingin naik jenjang karir. Pengusaha ingin bisnis bertumbuh omset dan profit. Ada orang yang bingung hendak memulai dari mana? Atau sudah bertindak namun hasilnya tidak sesuai harapan.
Tahun 2024 akan berakhir. Banyak perusahaan yang sudah melakukan evaluasi dan sekaligus rencana 2025. Perlu refleksi yang mendalam untuk memahami apa yang sudah dikerjakan dan hasilnya apakah kesuksesan atau kegagalan. Apa pembelajasan dan yang perlu diperbaiki? Termasuk juga bagaimana menyelaraskan untuk penyusunan rencana 2025. Prinsip ini sebenarnya berlaku tidak hanya untuk perusahaan, tetapi juga organisasi (komunitas), keluarga dan pribadi.
Data adalah salah satu aset paling berharga dalam dunia modern, baik sebagai pribadi, pekerja, pengusaha dan semua profesi. Di era digital ini, kemampuan untuk memahami dan mengolah data menjadi pengetahuan yang berharga sangat dibutuhkan.
Setiap kita berhadapan dengan berbagai perubahan, di pekerjaan, pendidikan, organisasi dan kehidupan pribadi. Dibutuhkan kemampuan beradaptasi, untuk meghadapi tantangan dan menemukan solusi.
Ada orang yang bisa menyampaikan dan menjelaskan sesuatu yang rumit dengan sederhana. Orang mudah mengerti dan memberikan respon atau tindakan sesuai yang diharapkan. Namun sebaliknya, ada orang yang malah segala sesuatunya dibuatnya terlihat rumit atau ruwet.