Strategi Transformasi Karir
Ketika melamar kerja, sebaiknya saya memilih jalur karir seperti apa? Bagi yang sudah kerja apakah saya cocok di bidang pekerjaan ini atau perlu pindah? Bagaimana ketika diminta mutasi (pindah) bagian? Kapan waktu yang tepat untuk beralih jenis pekerjaan? Kapan dan situasi apa yang tepat untuk pindah perusahaan?
Ada orang yang sudah mantap dengan jalur karir dan tempatnya bekerja. Namun banyak yang galau dengan pekerjaannya. Merasa tidak maksimal bahkan stres. Tapi mau pindah, ragu bahkan tidak berani. Namun tetap bekerja di tempat sama pun dengan hati galau dan selalu resah.
Sharing akan berikan oleh Bapak Eka Riaji, Director Legal, Compliance, IT, NBD, Corp Comm dari Samora Group. Beliau juga pengalaman jadi head audit Triputra Group, di Vale Indonesia Tbk dan Holcim Indonesia Tbk.
Materi yang dibawakan antara lain
1. Bagaimana menentukan jalur karier?
2. Mengapa dan kapan keputusan pindah jalur karir atau tetap di Jalur yang sama?
3. Indikator menilai peluang karir terbaik utk kita?
4.Langkah atau tahapan untuk pindah karir
5.Metode evaluasi dan langkah kembali ketika gagal atau bermasalah
6.Tips ketika pindah jenis pekerjaan atau perusahaan dan tanya jawab
Berpikir kiritis berbeda dengan berpikir biasa atau berpikir rutin. Berpikir kritis merupakan proses berpikir intelektual di mana pemikir dengan sengaja menilai kualitas pemikirannya, pemikir menggunakan pemikiran yang reflektif, independen, jernih dan rasional.
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) bukan lagi sekadar cerita fiksi ilmiah. Hari ini, AI hadir di genggaman kita: dari fitur kamera ponsel yang pintar mengenali wajah, aplikasi yang bisa menerjemahkan bahasa dalam hitungan detik, sampai robot chat yang bisa menjadi partner belajar, kerja, bahkan usaha. Pertanyaannya: bagaimana anak muda bisa benar-benar memanfaatkan AI, bukan sekadar jadi penonton atau malah jadi korban AI?
Banyak anak muda di masa kini yang merasa galau dalam menentukan arah hidu. Terjebak antara mengejar passion, mencari kestabilan finansial, dan memenuhi ekspektasi sosial. Tidak sedikit yang cepat bosan, sering berganti pekerjaan, atau merasa hampa meskipun berhasil meraih prestasi.
Dunia kerja, bisnis, dan kehidupan hari ini penuh dengan ketidakpastian, mulai dari gejolak ekonomi, perkembangan teknologi & AI yang begitu cepat, termasuk dampak dari sosial, politik, dll. Banyak orang (termasuk anak muda) takut dan tidak siap menghadapi situasi seperti ini.
Di era digital ini, HP bukan lagi sekadar alat komunikasi, tetapi bisa menjadi alat menghasilkan foto menarik untuk berbagai keperluan. Ada yang foto produk untuk dijual. Untuk menawarkan jasa atau servis. Bisa juga untuk alat bantu mengajar atau edukasi. Termasuk untuk membangun personal branding, dan mempercantik konten media sosial.